Kamis, 10 Maret 2016

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK BUDAYA DAN SOSIAL



Hakikat manusia sebagai mahluk budaya

Hakikat manusia sebagai mahluk budaya, karena manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi sebagaimana makhluk hidup, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang kompleks melalui proses belajar yang terus-menerus. Selain itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk budaya. Budaya diartikan sebagai pikiran atau akal budi. Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang.

Manusia Sebagai Mahkluk Sosial

        Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, interaksi ini berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan 'zoon politicon'. Aristoteles adalah orang yang pertama yang mengatakan bahwa manusia adalah 'zoon politicon' atau mahkluk yang tidak bisa hidup sendiri.

Ciri-ciri manusia sebagai mahkluk sosial:

- Suka bergaul
- Suka bekerja sama
- Hidup berkelompok
- Memiliki kepedulian terhadap orang lain
- Tidak bisa hidup sendiri

Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral

- Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.

Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral: 
- Bergotong-royong membersihkan desa. 
- Mengunjungi orang sakit

Refrensi :

https://stkip.files.wordpress.com/2011/05/isbd.pdf

http://bokuwaraii.blogspot.co.id/2012/10/hakikat-manusia-sebagai-mahkluk-sosial.html
 
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiJmLatjrbLAhXh3KYKHdvkD1oQFgggMAE&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fpendidikan%2FSiti%2520Irene%2520Astuti%2520D%2C%2520Dr%2FBAB%2520IV-Makhluk%2520Sosial%3DA.pdf&usg=AFQjCNG01l2GeiwoCbEomcU4RODPlF2jiw&sig2=rZxST-06vwksUUY2QXDmMg&bvm=bv.116573086,d.c2E

Rabu, 09 Maret 2016

PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Pengertian Ilmu Budaya Dasar
            Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan kebudayaan.
            Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkana di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah Humanitiesm itu sendiri berasal dri bahasa latin humanus yang bisa di artikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai – nilai yaitu nilai – nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1.      Mengusahakan penajaman kepekaan masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga ereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.      Memberi kesempatan pada masyarakat untuk memperuas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap masalah kemanusian dan budaya serta mengembangkan daya mereka terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.      Mengusahakan agar masyarakat sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin  masing – masing, tidak jatuh kedalam sifat – sifat kedaerahan dan perkotaan disiplin ketat. Usaha ini terjaid karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing- masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal , akan tetapi yang beraneka ragam perwujudan dalam kebudayaan masing – masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan – kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagai yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan , pikiran, dan perasaan , tingkah laku, dan hasil kelakuan meraka.


Refrensi :

https://stkip.files.wordpress.com/2011/05/isbd.pdf

https://herdy92.files.wordpress.com/2011/12/i-b-d1.pdf