Kamis, 23 Juni 2016

Manusia dan Kesusastraan


Manusia dan Kesusastraan
  1. Pendekatan Kesusastraan
Pengertian sastra yaitu merupakan kata serapan  dari bahasa sanskerta  sastra  yang berarti “teks yang mengandung instruksi atau pedoman", dari kata dasar sas yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa indonesia  kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Negara Indonesia merupakan satu dari sekian banyak Negara dimana budayanya berkaitan erat dengan kesusastraan. Peranan sastra sangat luas, namun pada umumnya adalah untuk meluangkan isi hati (perasaaan), kadang juga hanya digunakan sebagai pengingat atau symbol dari masa lalu. Sastra itu sendiri sangat erat kaitannya dengan bahasa. Dapat dikatakan bahwa bahasa adalah partikel-partikel yang menyusun suatu karya sastra. Sama halnya dengan kehidupan kita, semua manusia sangat memerlukan bahasa baik untuk mengembangkan diri, memberi informasi dan bahkan hanya sekedar mendapat informasi. Jadi dapat dikatakan bahwa semua manusia (khususnya bangsa Indonesia) tidak asing dengan sastra. Hal ini adalah penyebab mengapa rakyat Indonesia selalu mempelajari sastra.
Seni, adalah manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Keduanya erat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia disitu ada kesenian.
Dapat dikatakan bahwa seluruh manusia di dunia ini tidak ada yang asing dengan seni. Seni itu sendiri bermacam-macam jenisnya. Contoh sederhana yaitu seni musik dan seni suara. Selera setiap orang pastinya  berbeda – beda bahkan ada yang memang suka menyanyi atau bermain musik dan ada juga yang lebih senang jika mereka hanya sekedar menjadi pendengar atau pengnikmat. Selain itu, kita tahu bahwa daerah – daerah di Indonesia ini pun mempunyai budaya seni yang berbeda – beda. Jadi dapat dibayangkan betapa kayanya Indonesia dalam hal seni.
Lalu apa hubungan sastra dan seni ?. dapat dikatakan bahwa sastra adalah bagian dari seni. Berbeda dengan seni musik yang mengapresiasikan perasaanya terhadap alat musik, dengan sastra kita dapat meluangkan perasaan kita baik lewat puisi, prosa atau jenis – jenis karya sastra lainnya.

2. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa
            Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa latin  “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.

Jenis-jenis prosa:
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
Prosa naratif
Prosa deskriptif
Prosa eksposisi
Prosa argumentatif
Prosa baru Meliputi :
  • Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight.
  • Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita.
  • Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
  • Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).
  • Kritik : karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-   alasan
Prosa lama meliputi :
  • Dongeng : Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
  • Hikayat : Cerita pelipur lara yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
  • Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
  • Epos.
  • Cerita Pelipur Lara.
3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
            Terdapat pula jenis prosa lain yaitu prosa friksi. Prosa fiksi yaitu cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Berdasarkan narasumber yang didapat, berikut adalah  nilai – nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
a.  Prosa fiksi memberikan kesenangan: prosa ini dapat membuat pembaca sehingga pembaca seperti mengalami cerita tersebut sendiri.
b. Prosa fiksi memberikan informasi: kita bisa mendapatkan informasi hingga yang sangat asing dalam kehidupan sehari-hari.
c. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
d. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi dua,yaitu :
a)    Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
b)    Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, mengajak pembaca untuk merenung.
4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi
Apa itu puisi ?, Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kreatifitas penyair dalam membangun puisinya biasanya disertai dengan :
1)    Penggunaan majas – majas. Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik.
2)    Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3)  Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4)   Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5)    Kata pengulangan

Sumber ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar